Jumat, 29 Januari 2021

Keliling Asakusa dengan Jinrikisha, Becak ala Jepang


Setelah vakum lama, akhirnya menyempatkan diri lagi untuk lanjutin Jepun-Trip 2020 kemarin, yaa ga ada yang nagih sih lanjutan ceritanya, tapi ya buat dokumentasi diri sendiri aja :D
Oke hari ketiga di Jepang kita mau main yang rada jauhan mau ke daerah Asakusa, let's go.

Dari hotel di daerah Shinjuku ke Asakusa kita naik kereta, dari stasiun Shinjuku-Nishiguchi (ini nemuin stasiunnya agak tricky juga ya, ada di bawah gedung gini untung ngeliat plang-nya wkwk..) ke Asakusa station masih di akomodir pakai Tokyo Subway (kita beli yang untuk 72 jam), hemat :)

Suasana stasiun bawah tanah

Kemana-mana modal peta Tokyo Subway dan Google Maps, skill naik commuter line emang kepake banget :D

Ketika sampai di Asakusa, keluar stasiun berasa ambience-nya beda ya sama Tokyo, disini agak lebih tenang dan dengan nuansa tradisional, Tokyo tempo dulu gitu. Rencana mah ketika sampai mau langsung menuju Sensoji Temple sebagai trademark wilayah sini. Ya seperti menikmati jaman Edo dahulu katanya mah :)


Suasana keluar stasiun

Ketika keluar stasiun liat ada mas-mas Jepang cakep nawarin naik becak tapi ditarik dengan tenaga manusia dan menawarkan jasanya ke kami, waduh susah nih menolak rayuan si mas, akhirnya setelah mempertimbangkan kita sepakat untuk naik Jinrikisha, yuhuu..


Jinrikisha ini lahir di Jepang sekitar tahun 1870, dalam bahasa Inggris disebutnya Rickshaw, walaupun ditarik dengan menggunakan tenaga manusia tapi kecepatan lumayan loh bisa 32-40 km/jam. Jadi Jinrikisha ini transportasi utama tempo dulu di Jepang hingga tahun 1940, namun saat ini Jinrikisha ditemukan di tempat wisata saja seperti di Asakusa ini dan Arashiyama, Kyoto. 

Foto bareng dulu ya bang baru naik Jinrikisha :p

Jadi naik becak ala Jepang ini ada beberapa pilihan, harga sesuai dengan waktu tempuh dan keliling ke daerah mana aja, gw sm onty Firly sepakat untuk mencoba paket yang paling murah aja seharga 3000 yen untuk keliling sekitar 15-30 menitan.

Karena naik becak ini cuma buat berdua, jadi si Fauzi numpang foto ala-ala aja haha..

Pertama kali naik ini perlakuan mas-mas-nya ini ke penumpang berasa di treat like a princess loh..

Kami dipersilakan naik dengan menggunakan tangga kayu undakan kecil gitu karena emang agak tinggi, dan ketika sudah naik kaki kami ditutupi seperti semacam selimut merah yang bahannya hangat.

Lalu mas-nya ini berjalan ke depan kami kemudian menarik Jinrikisha ini sambil berdiri dan sepanjang jalan doi menjelaskan tentang tempat-tempat yang kami lewati dengan bahasa Inggris yang cukup fasih, sepanjang jalan melewati pohon Sakura yang cuma tinggal batangnya aja, wah pasti nih kalau balik kesini pas musim semi ketika Sakura bermekaran pasti makin cantik pemandangannya.

Karena paket yang kita ambil murah jadi ya emang ga lama-lama muterinnya, tujuan utamanya ke Tokyo Skytree Tower yang setinggi 634 meter salah satu objek wisata yang cukup baru dan lebih tinggi dari Tokyo Tower dan tertinggi di Jepang, pas lewat di depan sini berenti sebentar buat perfotoan dengan gaya princess ala Jepang, duh berasa jadi Putri Kaguya yha..


Sepanjang jalan juga terasa seperti melihat lebih dekat kegiatan masyarakat Jepang di Asakusa yang setiap sudutnya seperti kembali ke masa lalu ya :)

Ada sepotong videonya dari ig story gw nih..